Jakarta — Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) memberi lampu hijau kepada SpaceX milik miliarder Elon Musk untuk memberi layanan internet dari satelit Starlink untuk kendaraan bergerak seperti pesawat.
Hal ini secara langsung memperluas penawaran broadband untuk digunakan ke maskapai pesawat komersial, kapal ekspedisi dan truk.
Starlink merupakan perusahaan yang melayani jaringan internet dengan memanfaatkan konstelasi orbit satelit.
Perusahaan mengembangkan basis pelanggan teruntuk Pengguna broadband individu di pedesaan, lokasi miskin internet hingga pelanggan perusahaan di sektor otomotif, pengiriman, dan penerbangan.
“Mengizinkan terminal kelas baru untuk satelit SpaceX, sehingga bisa memperluas jangkauan kemampuan broadband untuk memenuhi permintaan pengguna yang terus meningkat yang sekarang memerlukan konektivitas saat bepergian,” kata FCC lewat keterangan tertulis yang diterbitkan Kamis (30/6).
SpaceX terus meluncurkan sekitar 2.700 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi sejak 2019, dan telah mengumpulkan ratusan ribu pelanggan.
Setiap pengguna dipungut biaya sekitar US$110 per bulan atau sekitar Rp1,6 jutaan (kurs Rp14.954) untuk internet broadband.
Perusahaan antariksa yang berbasis di Hawthorne, California itu, dalam beberapa tahun terakhir sangat fokus merayu maskapai penerbangan untuk penyediaan WiFi dalam penerbangan.
Sejumlah maskapai internasional akhirnya sepakat untuk menggunakan jasa Starlink di penerbangan. Di antaranya, Hawaiian Airlines dan layanan jet semi pribadi, BEJ.
“Kami terobsesi dengan pengalaman penumpang,” kata Jonathan Hofeller, kepala penjualan komersial Starlink.
“Kami akan segera tersedia di pesawat, jadi semoga penumpang kagum dengan pengalaman ini,” sambungnya dikutip Reuters.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Elon Musk, pendiri dan CEO SpaceX, sebelumnya mengatakan bahwa jenis kendaraan yang diharapkan digunakan Starlink adalah pesawat, kapal, truk besar.
Musk yang juga merupakan CEO perusahaan mobil listrik Tesla, mengatakan dia tidak berniat “menghubungkan mobil Tesla ke Starlink, karena terminal kami terlalu besar.”
Persaingan di sektor internet satelit yang mengorbit di Bumi terbilang sengit antara SpaceX, operator satelit OneWeb, dan proyek Kuiper milik Jeff Bezos, sebuah unit raksasa e-commerce Amazon.com yang berencana meluncurkan satelit prototipe pertama jaringan broadband sendiri akhir tahun ini